SUKABUMI – Banyak cara dilakukan masyarakat Indonesia untuk memperingati hari Sumpah Pemuda ke 83. Seperti halnya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nyomplong Sukabumi. Kendati harus hidup dibalik jeraji besi, namun bukan berarti sulit untuk melakukan kebebasan berekpresi dalam mengembangkan potensi bakat dan seni yang dimiliki para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lapas tersebut. Seperti halnya, salam memperingati hari sumpah pemuda, para WBP lapas tersebut melakukan berbagai kegiatan untuk memeriahkannya dengan cara menampilkan berbagai lomba dan kesenian, yakni keahlian rampak gendang, calung, teater dan live musik.
Kepala Lapas Kelas IIB Nyomplong Sukabumi, Suprapto. masyarakat di luar penjara tentunya memamdang para WBP adalah penjahat yang memiliki kesalahan yang sangat besar, makanya terkurung dalam penjara. Namun kita tidak harus selalu memandang seperti itu, karena, dibalik kesalahannya tersebut, ternyata setelah di gali, para WBP yang ada di Lapas Sukabumi ini memiliki banyak potensi. “Mungkin para WBP ini memiliki berbagai macam-macam latar belakang yang berbeda. Akan tetapi setelah kita memaksimalkannya, berbagai potensi yang di miliki para WBP ini kita padukan dan kita kembangkan,”ungkapnya saat di temui usai kegiatan, Sabtu (29/10) kemarin.
Suprapto juga selalu berharap pihak-pihak dari luar bisa menbantunya, terutama dalam memfasilitasi fasilitas sarana dan alat kesenian yang ada di lapas sukabumi, sehingga ke depan para WBP ini bisa berlatih dengan rutin. Kendati dari sisi lain, pihaknya harus dihadapkan dengan masalah kontradiktif mengenai keamanan. Seperti halnya ketika sedang melakukan latihan tentunya di perlukan kebebasan untuk berekpresi. Sementara pihaknya tetap saja harus selalu waspada dalam masalah keamanan. “Untuk itu di perlukan juga keseimbangan antara keamanan dan pembinaan. Namun akan tidak baik jika kita terlalu ke security, di khawatirkan terlalu otoriter,”katanya.
Maka melalui Sumapah Pemuda ini, kata Suprapto, dari berbagai macam latar belakang yang berbneda ini, kita harapkan ada kesatuan, tidak ada perbedaan suku di antara WBP, yang ada satu NKRI
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kelas II B Nyomplong Sukabumi, Maulana Luthfianto mengatakan pihaknya kerap melakukan kegiatan berbagai kesenian di lapas tersebut. Namun akunya, sejauh ini pihak pemerintah Kota maupun Kabupaten Sukabumi minim perhatian, dan sepertinya tidak aprewsiasif dengan apa yang di lakukan WBP Lapas Sukabumi. (Ndie)