SUKABUMI – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemuda Pancasila (PP) ke 52 tingkat Kota Sukabumi diwarnai dengan insiden aksi tawuran pelajar. Kegiatan yang berlangsung di lapang Merdeka, tepatnya di sekertariat Markas Pimpinan Cabang (MPC) PP Kota Sukabumi sempat terhenti. Dianggap meresahkan dan mengganggu jalannnya upacara peringatan PP ke 52, sejumlah pengurus dan anggota MPC PP pun turut mengamankan aksi tawuran itu yang dilakukan oleh dua SMK Negeri yang ada di Kota Sukabumi.
Dua orang siswa dari salah satu SMK itu berhasil di tangkap, dan mereka sempat menjadi bulan-bulanan anggota PP yang merasa kesal akan tingkah pelajar tersebut. Bukan hanya itu saja, para anggota PP pun berhasil mengamankan Senjata Tajam (Sejam) berupa satu buah cerulit dan sebuah gir motor yang digunakan pelajar untuk tawuran. Untuk selanjutnya ke dua pelajar tersebut diserahkan langsung ke Mapolres Sukabumi.
Wakil Walikota Sukabumi H Mulyono yang pada saat itu mengahadiri kegiatan tersebut juga menyaksikan aksi tawuran itu. Pasalnya insiden tersebut dilakukan di depan MPC PP Kota Sukabumi yang pada saat itu sedang melaksanakan upacara peringatan HUT PP. Mulyono menuturkan, dirinya merasa prihatin dengan maraknya aksi tawuran yang kerap terjadi di Kota Sukabumi. Adanya aksi tawuran merupakan ketidaktegasan aparat pendidikan, selama ini sistem pendidikan tidak melahirkan anak-anak yang tidak terdidik.
“Saya tidak akan menyalahkan anak-anak ini, yang saya ketahui untuk pencapaian kuantitatif selama ini guru selalu terjebak dimana anak-anak diharuskan untuk terus melaksanakan proses rutinitas pembelajaran bukannnya pendidikan. Itulah sebabnya terjadinya tawuran. Bahkan aksi tawuran terlihat nampak di depan mata saya sendiri. Saya begitu terpanggil untuk menyeselaikan masalah ini. Saya juga apresiasip melihat anggota PP yang begitu sigap dan cepat dalam menangani aksi tawuran ini,”tuturnya saat di temui usai kegiatan, Sabtu (29/10) kemarin.
Untuk itu Mulyono mengatakan, saat ini pendidikan pembelajaran Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pansacila (P4) sangatlah diperlukan untuk kembali diajarkan di setiap persekolahkan. Kalau bisa pendidikan P4 tersebut digelorakan kembali. Dimana dalam P4 diajarkan mengenai penyadaran dan pemahaman pendidikan tersebut. Jika dulu, pembelajaran P4 di nilai terkesan antek-antek orde baru. Namun kata Mulyono dengan pelajaran tersebut diharapkan semua siswa akan berubah.
Sementara Wakil Ketua I MPC PP Kota Sukabumi, Yuda Sikmanagara mengatakan aksi tawuran terjadi dimana-mana bukan hanya pelajar saja mahasiswa, bahkan anggota Genk Motor pun kerap melakukan tawuran. Untuk itu menurutnya perlu pembelajaran dan pemahaman pendidikan pancasila. Bukan saja itu, kejadian itu tentunya sangat meresahkan masayarakat dan perlu di berantas serta adanya penegakan hukum yang sangat tegas, baik itu dari aparat hukum maupun praktisi hukum. Bahkan pihaknya sebagai anggota PP berharap bisa menjadi Garda terdepan untu mengatisipasi hal tersebut.