Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 31 Oktober 2011

Penghuni Lapas Sukabumi Banyak Miliki Potensi Kesenian

SUKABUMI –  Banyak cara dilakukan masyarakat Indonesia untuk memperingati hari Sumpah Pemuda  ke  83. Seperti halnya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nyomplong Sukabumi. Kendati harus hidup dibalik jeraji besi, namun bukan berarti sulit untuk melakukan kebebasan berekpresi dalam mengembangkan potensi bakat dan seni yang dimiliki para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lapas tersebut. Seperti halnya, salam memperingati hari sumpah pemuda, para WBP lapas tersebut melakukan berbagai kegiatan untuk memeriahkannya dengan cara menampilkan berbagai lomba dan kesenian, yakni keahlian rampak gendang, calung, teater dan live musik.
                    Kepala Lapas Kelas IIB Nyomplong Sukabumi, Suprapto. masyarakat di luar penjara tentunya memamdang para WBP adalah penjahat yang memiliki kesalahan yang sangat besar, makanya terkurung dalam penjara. Namun kita tidak harus selalu memandang seperti itu, karena, dibalik kesalahannya tersebut, ternyata setelah di gali, para WBP yang ada di Lapas Sukabumi ini memiliki banyak potensi. “Mungkin para WBP ini memiliki berbagai macam-macam latar belakang yang berbeda. Akan tetapi setelah kita memaksimalkannya, berbagai  potensi yang di miliki para WBP ini kita padukan dan kita kembangkan,”ungkapnya saat di temui usai kegiatan, Sabtu (29/10) kemarin.
Suprapto juga selalu berharap pihak-pihak dari luar bisa menbantunya, terutama dalam memfasilitasi fasilitas sarana dan alat kesenian yang ada di lapas sukabumi, sehingga ke depan para WBP ini bisa berlatih dengan rutin. Kendati dari sisi lain, pihaknya harus dihadapkan dengan masalah kontradiktif mengenai keamanan. Seperti halnya ketika sedang melakukan latihan  tentunya di perlukan kebebasan untuk berekpresi. Sementara pihaknya tetap saja harus selalu waspada dalam masalah keamanan. “Untuk itu di perlukan juga keseimbangan antara keamanan dan pembinaan. Namun akan tidak baik jika kita terlalu ke security, di khawatirkan terlalu otoriter,”katanya.
            Maka melalui Sumapah Pemuda ini, kata Suprapto, dari berbagai macam latar belakang yang berbneda ini, kita harapkan ada kesatuan, tidak ada perbedaan suku di antara WBP, yang ada satu NKRI
             Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kelas II B Nyomplong Sukabumi, Maulana Luthfianto mengatakan pihaknya kerap melakukan kegiatan berbagai kesenian di lapas tersebut. Namun akunya, sejauh ini pihak pemerintah Kota maupun Kabupaten Sukabumi minim perhatian, dan sepertinya tidak aprewsiasif dengan apa yang di lakukan WBP Lapas Sukabumi.  (Ndie)

HUT PP di Kota Sukabumi di Warnai Aksi Tawuran

SUKABUMI – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pemuda Pancasila (PP) ke 52 tingkat Kota Sukabumi diwarnai dengan insiden aksi tawuran pelajar. Kegiatan yang berlangsung di lapang Merdeka, tepatnya di sekertariat Markas Pimpinan Cabang (MPC) PP Kota Sukabumi sempat terhenti. Dianggap meresahkan dan mengganggu jalannnya upacara peringatan PP ke 52, sejumlah pengurus dan anggota MPC PP pun turut mengamankan aksi tawuran itu yang dilakukan oleh dua SMK Negeri yang ada di Kota Sukabumi.
Dua orang siswa dari salah satu SMK itu berhasil di tangkap, dan mereka sempat menjadi bulan-bulanan anggota PP yang merasa kesal akan tingkah pelajar tersebut. Bukan hanya itu saja, para anggota PP pun berhasil mengamankan Senjata Tajam (Sejam) berupa satu buah cerulit dan sebuah gir motor yang digunakan pelajar untuk tawuran. Untuk selanjutnya ke dua pelajar tersebut diserahkan langsung ke Mapolres Sukabumi.
Wakil Walikota Sukabumi H Mulyono yang pada saat itu mengahadiri kegiatan tersebut juga menyaksikan aksi tawuran itu. Pasalnya insiden tersebut dilakukan di depan MPC PP Kota Sukabumi yang pada saat itu sedang melaksanakan upacara peringatan HUT PP.  Mulyono menuturkan, dirinya merasa prihatin dengan maraknya aksi tawuran yang kerap terjadi di Kota Sukabumi. Adanya aksi tawuran merupakan ketidaktegasan aparat pendidikan, selama ini sistem pendidikan tidak melahirkan anak-anak yang tidak terdidik.
“Saya tidak akan menyalahkan anak-anak ini, yang saya ketahui untuk pencapaian kuantitatif selama ini guru selalu terjebak dimana anak-anak diharuskan untuk terus melaksanakan proses rutinitas pembelajaran bukannnya pendidikan. Itulah sebabnya terjadinya  tawuran. Bahkan aksi tawuran terlihat nampak di depan mata saya sendiri. Saya begitu terpanggil untuk menyeselaikan masalah ini. Saya juga apresiasip melihat anggota PP yang begitu sigap dan cepat dalam menangani aksi tawuran ini,”tuturnya saat di temui usai kegiatan, Sabtu (29/10) kemarin.
Untuk itu Mulyono mengatakan, saat ini pendidikan pembelajaran Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pansacila (P4) sangatlah diperlukan untuk kembali diajarkan di setiap persekolahkan. Kalau bisa pendidikan P4 tersebut digelorakan kembali. Dimana dalam P4 diajarkan mengenai penyadaran dan pemahaman pendidikan tersebut. Jika dulu, pembelajaran P4 di nilai terkesan antek-antek orde baru. Namun kata Mulyono dengan pelajaran tersebut diharapkan semua siswa akan berubah.
Sementara Wakil Ketua I MPC PP Kota Sukabumi, Yuda Sikmanagara mengatakan aksi tawuran terjadi dimana-mana bukan hanya pelajar saja mahasiswa, bahkan anggota Genk Motor pun kerap melakukan tawuran. Untuk itu menurutnya perlu pembelajaran dan pemahaman pendidikan pancasila. Bukan saja itu, kejadian itu tentunya sangat meresahkan masayarakat dan perlu di berantas serta adanya penegakan hukum yang sangat tegas, baik itu dari aparat hukum maupun praktisi hukum. Bahkan pihaknya sebagai anggota PP berharap bisa menjadi Garda terdepan untu mengatisipasi hal tersebut.
Sementara itu, terang Yuda upacara peringatan HUT PP ke 52 tingkat Kota Sukabumi, di isi dengan kegiatan bakti sosial berupa pemberian sebanyak 200 paket sembako, kepada pakir miskin dan anak-anak yatim piatu yang ada di Kota Sukabumi.  (Ndie)

Partai Gorkar targetkan kemenangan Walikota, Dalam Pilkada Mendatang

SUKABUMI – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Gorkar) Kota Sukabumi Andri Hamami mengatakan pihaknya telah mempersiapkan kadernya menjelang pelaksanaan Pilkada 2013 mendatang. Menurutnya secara intern banyak kadernya yang benar – benar potensial untuk di calonkan sebagai Walikota Sukabumi. Karena menurut Andri, sasaran partai yang di pimpinya  adalah bisa menjadikan kadernya kembali menjabat sebagai Walikota Sukabumi pada periode mendatang. “Target saya adalah Walikota Sukabumi menjadi kemenangan Partai kami ini. Saya juga merasa kami tidak perlu mencari kader di luar Partai Golkar, di internal pun kami banyak memiliki kader,”ujarnya usai kegiatan HUT Partai Golkar yang ke 47, di gedung DPD Golkar Kota Sukabumi, (27/10) kemarin.
Diakuinya menurut survey yang dilakukannnya sejauh ini masyarakat Kota Sukabumi masih mencintai partai yang berlambang beringin tersebut. Untuk itu, pihaknya hanya tinggal menentukan siapakah yang akan muncul sebagai calon yang akan di usung oleh partainya itu. Tentunya, sesuai dengan harapan masyarakat Kota Sukabumi, bahwa pemimpin ke depan, harus lebih baik daripada pemimpin sekarang. Kalau seandainya lebih buruk pihaknya akan mengodok terus, selain itu katanya jika dilihat dari SDM Partai Golkar sangat memadai untuk memunculkan pemimpin Kota Sukabumi ke depan. “Saya cuma menberitahukan saja sebelumnya kami akan memunculkan enam nama calon terlebih dahulu. Yang nantinya mengerucut menjadi tiga calon sesuai survey partai golkar,”katanya.
Sementara ketika ditanya mengenai kehadiran Sekda Kota Sukabumi, HM Muraz, apakah sekda merupakan satu diantara ke enam calon tersebut. Andri mengatakan, tidak menutup kemungkinan nama HM Muraz masuk dalam calon yang akan diusungnya tersebut. “Pak sekda merupakan Ketua Soksi, dan sudah tentu kader partai golkar sukabumi, kalau beliau berkeinginan untuk muncul, bagi kami tidaklah masalah,”ujarnya
          Sementara Walikota Sukabumi HM Muslikh Abdussyukur mengatakan diharapkan Walikota yang akan menggantikannya mendatang merupakan calon yang benar-benar di percaya rakyat dan pro kepada rakyat. Serta mau menggauli semua kalangan masyarakat, katanya orang seperti itu di Kota Sukabumi sangatlah banyak, termasuk kader-kader yang ada di Partai Golkar.
      Sedangkan Sekda Kota Sukabumi, HM Muraz ketika ditanya mengenai kehadirannya ke HUT Partai Golkar Kota Sukabumi, Muraz mengatakan, jika dirinya hanyalah sebagai undangan yang di undang oleh partai tersebut, namun ketika kembali di tanya seandainya partai gorkar meminangnya untuk menjadi Walikota Sukabumi kedepan. Muraz menuturkan no coment akan hal tersebut.(Ndie)

Enam SMK Swasta di Kota Sukabumi Dapat Bantuan 170 juta

SUKABUMI - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menberikan bantuan kepada Enam SMK Swasta di Kota Sukabumi. Diantaranya, SMK Padjadjaran, Siliwangi, Tamansiswa,  Pasundan I dan II serta SMK PGRI I Kota Sukabumi. Bantuan itu berupa uang sebesar Rp 170 juta, yang dikhususkan untuk pembangunan dua lokal Ruang Kelas Baru (RKB).
Bendahara Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Tingkat SMK Kota Sukabumi, Dasita Juju mengatakan, bantuan tersebut dimaksudkan untuk peningkatan kualitas pelayanan pembelajaran kepada peserta didik di sekolah –sekolah tersebut. Sudah tentu, bantuan yang diberikan itu sangat berarti bagi pihak sekolah swasta. “Kami sangat menbutuhkan bantuan ini, untuk itu kami sangat berterima kasih kepada pihak Disdik Jawa Barat,”ungkapnya saat di temui di ruang kerjanya, Senin (31/10) kemarin.
Lanjut Dasita, untuk tahun 2011 sekarang ini pihak Disdik Provinsi Jawa Barat baru merealisasi enam SMK Swasta saja, sementara berdasarkan pengajuan yang sebelumnya diberikan adalah semua SMK yang ada di Kota Sukabumi. Sadangkan, untuk SMK Negeri, untuh tahunn ini satu pun belum ada yang mendapatkan bantuan. Selain itu, sipat bantuan itu berupa hibah. Jadi dalam mengelola pembangunannya tidak dilelangkan, melainkan bisa dikerjakan secara swakeloa oleh pihak sekolah. “Uang bantuan ini dikirim lansung melalui rekening sekolah masing – masing. Sedangkan pengerjaan pembangunannya diharuskan rampung hingga akhir tahun 2011 sekarang ini  ”teranganya.
            Tambah Dasita, kendati hingga saat ini bantuan tersebut belum sampai tahap pencairan, atau mengalami keterlambatan dalam penyalurannya dari pihak Disdik Jawa Barat ke Enam SMK yang ada di Kota Sukabumi. Namun pihaknya sangat memaklumi hal tersebut. (Ndie)